Rabu, 16 Maret 2011

EVALUASI PELUANG USAHA BARU

EVALUASI PELUANG USAHA BARU
Banyaknya dana yang harus dikeluarkan untuk usaha baru. Banyak pula usaha baru yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun,  dan hanya sedikit yang berhasil. Faktor yang menyebabkan kegagalan tersebut diantaranya:
1.      Pengetahuan pasar yang tidak memadai.
Kelemahan ini juga karena kurangnya potensi untuk produk, ukuran pasar sekarang dan masa yang akan datang, pangsa pasar yang diharapkan secara realistis, dan metode distribusi yang memadai
2.      Kinerja produk yang salah
Seringnya produk baru tidak sesuai dengan fungsi yang disebutkan karena terlalu cepatnya pengembangan produksi dan uji coba produk/kontrol yang tidak memadai.
3.      Usaha pemasaran dan penjualam yang tidak efektif
Promosi yang salah arah dan tidak memadai dan kurangnya kemampuan memecahkan masalah yang ada dalam penjualan, pelayanan, atau kedekatan dengan pasar.
4.      Tidak disadarinya tekanan persaingan
Usaha baru sering gagal karena wiraswasta memperhitungkan reaksi yang dilakukan pesaing (contoh: potongan harga, diskon khusus)
5.      Keusangan produk yang terlalu cepat
Daur hidup produk baru yang semakin pendek karena kemajuan teknologi demikian cepat sehingga produk baru cepat menjadi usang setelah diluncurkan.

6.      Waktu memulai usaha baru yang kurang tepat
Pemilihan waktu yang salah untuk meluncurkan usaha baru menyebabkan kegagalam komersial. Kemungkinan karena produk diperkenalkan sebelum adanya keinginan rill pasar dan teknologi baru, atau produk tersebut terlambat diperkenalkan kepasar.
Evaluasi hendaknya dimulai dengan indentifikasi persyaratan teknis yang kritis terhadap pasar untuk memenuhi permintaan pelanggan potensial diantaranya:
§         desain fungsional dari produk dan daya tarik penampilannya
§         Feksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi cirri luar dari produk untuk memenuhi permintaan konsumen atau perubahan teknologi dan persaingan
§         daya tahan bahan baku produk
§         bisa diandalkan, kinerja produk seperti yang diharapkan pada kondisi operasi normal
§         keamanan produk, tidak menimbulkan bahaya pada kondisi operasi normal
§         daya guna yang bisa diterima
§         kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
§         standardisasi melalui dihilangkan suku cadang yang tidak perlu
§         kemudahan untuk diproduksi dan diproses
§         kemudahan untuk ditangani

Para wiraswasta selalu membutuhkan informasi dan pengetahuan dengan tujuan memenuhi permintaan pelanggan dengan riset pasar. Riset pasar merupakan pengumpulan, pencatatan, dan analisis secara sistematis, atas informasi yang berkaitan dengan pemasaran dan jasa untuk pengambilan keputusan pada perasaan dan pendapatannya sendiri. Riset pasar dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk:
1.      Menemukan pasar yang menguntungkan
2.      Memilih produk yang dapat dijual
3.      Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen
4.      Meningkatkan teknik-teknik pemasaran yang lebih baik
5.      Merencanakan sasaran yang realistic
Aspek utama untuk prosedur riset pasar :
§         penelitian potensi pasar dan identifikasi pelanggan potensial
§         analisa seberapa besar perusahaan baru tersebut bisa memanfaatkan potensi pasar
§         penentuan peluang nyata pasar dan resiko-resiko melalui uji coba pasar
Adapun landasan utama yang dibutuhkan untuk menantukan sumber daya financial untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan yaitu dengan analisa kelayakan financial. untuk usaha baru memerlukan pemilihan alternative untuk diterapkan melalui langkah-langkah:
1.      penentuan kebutuhan financial total dengan dana-dana yang diperlukan untuk operasional
2.      penentuan sumber daya financial yang tersedia serta biaya-biayanya. Yaitu berupa pencarian sumber dana dan biaya modal
3.      penetuan aliran kas dimasa depan yang bisa diharapkan dari operasi dengan cara analisa aliran kas pada selang waktu alternative singkat, biasanya bulanan.
4.      Penentuan pengambalian yang diharapkan melalui analisa pengembalian dari investasi.
Evaluasi kebutuhan personalia total dan kemampuan manajerial yang dibutuhkan adalah syarat analisa usaha baru. Setiap bisnis usaha mmbutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerja sama mencapai tujuan organisasional.
Wiraswastawan juga menghadapi masalah dalam penempatan staf bisnis baru. Kemampuan dari orang-orang yang telah ada pada perusahaan cenderung lebih diperhatikan menyebabkan kesulitan menarik orang-orang baru dengan keterampilan yang dibutuhkan menjadi diabaikan. Kesadaran wiraswastawan mungkin tidak menyadari bahwa karyawan-karyawan sering tidak mempunyai komitmen yang sama pada perusahaan karena lebih banyak orang yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan organisasi daripada yang ditunjukkan dalam perencanaan personalia.
Semua bisnis usaha dalam perekonomian akan menghadapi persaingan. Perusahaan baru tidak akan bisa bertahan jika ia tidak memberian dan mempertahankan keutungan persaingan seperti produk yang bermutu tinggi, pelayanan yang lebih baik, waktu penyerahan yang lebih singkat dan harga relative yang lebih rendah. Banyak perausahaan baru yang kurang memperhatikan pemanfaatan dan pengembangan produk yang kopetitif.
Umumnya dalam bisnis cenderung mengalami dua jenis tekanan persaingan
1.      Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan produk perusahaan itu pada pasar yang sama
2.      Tekanan tidak langsung dari barang subtitusi (pengganti)

Adapun pendekatan pragmatis untuk menganalisa tekanan persaingan dipusatkan pada tiga tugas:
Þ    Identifikasi pesaing besar potensial.
Þ    Identifikasi berbagai strategi dan taktik yang digunakan pesaing dan dampak potensialnya terhadap operasi usaha yang direncanakan
Þ    Identifikasi keuntungan persaingan tertentu dari usaha yang direncanakan dan pengembangan strategi yang didasarkan pada penekanan pada keuntungan tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar